GadgetOz.com – DPR RI Menyesali Kebijakan PDNS Tanpa Cadangan Data. Komisi I DPR RI mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap kebijakan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang tidak memiliki cadangan data. Hal ini membuat proses pemulihan data menjadi lebih lambat dan kurang efektif.
Kritik Terhadap Penanggulangan Ransomware di Indonesia
Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno, menyoroti lambatnya penanganan ransomware di Indonesia. Ia membandingkan dengan negara lain yang lebih sigap dalam mengatasi serangan ransomware.
Baca Juga : Inilah Rahasia Main FF Versi Lama yang Bikin Kamu Jago Banget!
Hinsa Siburian, selaku Kepala BSSN, mengakui bahwa negara lain lebih cepat dalam memulihkan data karena mereka memiliki Disaster Recovery Center (DRC). Namun, kondisi di Indonesia berbeda karena tidak memiliki backup data yang memadai.
Kelalaian dalam Tata Kelola Data Nasional
Dave menegaskan bahwa ketidakadaan backup data merupakan kelalaian yang memprihatinkan. Pembangunan PDNS 2 seharusnya tidak memakan waktu lama jika telah direncanakan dengan matang selama bertahun-tahun.
Baca Juga : Wow! 200 Nama FF Elite Cees Terbaru, Jangan Sampai Ketinggalan!
Pimpinan rapat sidang turut menyoroti pernyataan BSSN yang menyebut masalah data center sebagai persoalan tata kelola. Mereka menegaskan bahwa tidak memiliki backup data bukanlah masalah tata kelola, melainkan kebodohan.
Kritik Terhadap Kementerian dan Lembaga yang Belum Patuh
Pimpinan rapat juga menyoroti kurangnya kementerian dan lembaga yang mematuhi kebijakan penyelenggaraan data nasional. Mereka menyinggung bahwa beberapa instansi belum sepenuhnya mematuhi kebijakan tersebut.
Meutya, salah satu pimpinan rapat, menekankan pentingnya memiliki backup data dan mengkritik kebodohan dalam mengelola data nasional. Ia menegaskan bahwa tidak memiliki backup data merupakan sebuah kesalahan yang tidak termaafkan.
Baca Juga : Fredrinn the Game Changer: 6 Hero Counter yang Membuat Musuh Meradang!
Hinsa, selaku Kepala BSSN, terdiam tanpa memberikan tanggapan atas kritik yang disampaikan pimpinan rapat. Ia kemudian melanjutkan pembahasan mengenai topik lain dalam sidang tersebut.