GadgetOz.com – Proyek BTS 4G di 12.000 Daerah Terpencil Meleset, Kapal Pengangkut Perangkat Hilang di Papua
Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G di lebih dari 12.000 daerah terpencil kembali mengalami keterlambatan. Proyek yang dikenal dengan sebutan ‘Tol Langit’ ini sebelumnya direncanakan selesai pada bulan Juni 2024, namun kembali terhambat oleh isu keamanan yang membuat target waktu tidak tercapai.
Proyek ini merupakan kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan telah mengalami penundaan beberapa kali sebelumnya. Saat ini, masih ada lebih dari 600 titik yang belum terselesaikan, terutama karena isu keamanan di wilayah Papua.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa kapal pengangkut perangkat untuk membangun menara BTS hilang di perairan Papua. Direktur Utama BLU Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, mengungkapkan bahwa Kapal berjenis LCT GT 145 dilaporkan hilang kontak sejak Rabu (17/7/2024) saat dalam perjalanan dari Timika menuju Yakuhimo, Papua Pegunungan.
“Fadhilah menjelaskan bahwa kapal tersebut terakhir berkomunikasi dengan kapal Prima Jaya pada Selasa 16 Juli 2024. Informasi dari Crew Kapal Prima Jaya menyebutkan bahwa Kapal Cita XX tidak bergerak dan terlihat di pinggiran,” ujarnya.
Selain mengangkut 12 orang, Kapal Cita XX juga membawa material BTS, tower, power, dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk memperkuat sinyal 4G di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Secara kronologis, Kapal Cita XX berangkat dari Timika pada Senin (15/7/2024) dan seharusnya tiba di Yahukimo pada Kamis (18/7/2024). Namun, pada Jumat (19/7/2024), penanggung jawab Kapal Cita XX, Mufli, melaporkan bahwa kapal belum tiba di Pelabuhan Yahukimo dan tim pencarian belum berhasil menemukannya.
Fadhilah menyatakan bahwa pembangunan BTS membutuhkan biaya besar, terutama di wilayah yang berisiko tinggi terhadap keselamatan pekerja. Sebanyak 140 BTS dari total 623 BTS di wilayah tersebut telah selesai dibangun.
Relokasi BTS di daerah kahar juga menjadi opsi untuk meningkatkan keamanan. BAKTI Kemenkominfo menargetkan penyelesaian pembangunan 630 base transceiver station (BTS) di daerah kahar pada akhir tahun 2024.
Tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah timur Indonesia, khususnya Papua, adalah kondisi keamanan dan geografis yang sulit dijangkau. BAKTI telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran pembangunan BTS di wilayah tersebut.
Bakti Kemenkominfo telah berhasil membangun 1.682 BTS 4G USO dan 4.995 BTS 4G dari target 5.618 site. Proyek ini terus berjalan meskipun menghadapi berbagai tantangan.