GadgetOZ.com –ย Nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kembali menjadi sorotan hangat publik, terutama di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Kali ini, perhatian warganet tertuju padanya bukan hanya karena kontroversi kematian Harimau Sumatera di Medan Zoo atau dugaan perselingkuhan dengan seorang TikTokers berinisial C, melainkan karena pernyataan mengejutkannya tentang keterkaitannya dengan keluarga “Mulyono”.
Siapa Keluarga Mulyono?
Sebagian orang mungkin belum mengetahui bahwa “Mulyono” adalah nama kecil yang pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga :ย Panasnya Persaingan Pasar Ponsel Lipat di 2025, Xiaomi, Huawei, Oppo
Nama tersebut kerap dikaitkan dengan masa kecil Jokowi sebelum akhirnya diubah karena berbagai alasan, salah satunya adalah kesehatan.
Di kalangan warganet, khususnya menjelang akhir masa jabatan Jokowi, nama โMulyonoโ kembali populer dan bahkan menjadi julukan baru yang banyak digunakan untuk menyebut Presiden RI tersebut.
Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Bobby Nasution, yang kini maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, menyebut dirinya bagian dari keluarga Mulyono.
Hal ini diungkapkan Bobby saat dirinya mengunjungi relawan pendukungnya di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pernyataan Bobby yang Menghebohkan
Pernyataan tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian dibagikan oleh akun X bernama @CakKhum pada Kamis, 26 September 2024.
Dalam video itu, Bobby Nasution menyapa para pendukung setianya, yang sebelumnya dikenal sebagai relawan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, namun kini berganti menjadi pendukung Bobby Nasution.
Baca Juga :ย Solusi dan Cara Ampuh Atasi Baterai Boros di HyperOS, Pakai Fitur Ini Untuk Hemat
“Sebelumnya, pendukung saya ini bernama Jamin, yang artinya Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun sekarang, karena sudah berbeda konteks, namanya diganti menjadi Mulyono.
Jadi, bisa dibilang Pasti Bobby ini sebagian besar adalah keluarga Mulyono,” ujar Bobby dalam video tersebut.
Pernyataan ini sontak mengundang berbagai reaksi warganet, yang merasa terkejut sekaligus bingung dengan klaim keterkaitan Bobby dengan nama “Mulyono.”
Reaksi Warganet: “Tone Deaf” atau Strategi Politik?
Unggahan video ini langsung menjadi viral di kalangan pengguna X, menimbulkan perdebatan seru di dunia maya. Beberapa warganet merasa bahwa pernyataan Bobby menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap situasi politik dan persepsi publik.
“Bobby: Saya bagian dari keluarga Mulyono. Emang sekeluarga tone deaf sih, makin nantangin netizen,” cuit seorang pengguna X, mengekspresikan ketidaksenangannya.
Baca Jugaย :ย Telkomsel Dorong Transformasi Digital dengan Hyper AI, Hadirkan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Canggih
Namun, di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan apakah pernyataan tersebut merupakan bagian dari strategi politik yang lebih luas.
“Woii Sumut, jangan pilih grup Jokowi. Capek,” tulis pengguna lain, menyarankan agar pemilih di Sumut mencari alternatif kandidat lain dalam Pilgub mendatang.
Sementara itu, komentar lain mencoba memberikan analisis lebih dalam. “Iya, percaya diri mereka tapi terpaksa, padahal hatinya gemeteran dan ketakutan. Posisi sekarang pura-pura berani,” tulis akun lainnya.
Apakah Ini Bagian dari Strategi Politik?
Pernyataan Bobby Nasution yang menyebut dirinya bagian dari keluarga Mulyono bisa jadi merupakan cara untuk memperkuat hubungan emosional dengan para pendukung setia Jokowi, yang mayoritas masih menghormati presiden tersebut.
Dalam konteks pencalonannya sebagai Gubernur Sumatera Utara, pernyataan tersebut bisa dilihat sebagai upaya untuk menarik simpati dan dukungan dari kelompok pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi.
Baca Juga :ย Model Tertinggi Galaxy Tab S10 Series Bawa Layar 14,6 Inci, Spek Mewah
Namun, langkah ini juga berisiko, terutama di tengah warganet yang semakin kritis dan cenderung skeptis terhadap klaim-klaim politik yang dirasa berlebihan atau tidak relevan.
Reaksi negatif yang muncul menunjukkan bahwa tidak semua pihak menerima pernyataan Bobby dengan baik.
Akankah Mempengaruhi Elektabilitas?
Menarik untuk dilihat bagaimana pernyataan ini akan mempengaruhi perjalanan politik Bobby Nasution ke depan.
Apakah strategi ini akan menguntungkannya dalam menarik dukungan, atau justru akan menjadi bumerang yang mengurangi popularitasnya di mata publik?
Pilgub Sumut 2024 akan menjadi ajang pembuktian, apakah Bobby Nasution mampu mengatasi berbagai kontroversi dan tetap bertahan sebagai sosok yang kuat di tengah berbagai tantangan politik yang ada.